Minggu, 12 Agustus 2018

Pupuk Kompos Dari Tankos


Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman.Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi. bagi perkebunan kelapa sawit, dapat menghemat penggunaan pupuk sintesis sampai dengan 50%, pupuk organik yang dihasilkan dari TKKS dapat beupa pupuk kompos dan pupuk Kalium.

Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. pada prinsipnya pengomposan TKKS untuk menurunkan nisbah C/N yang terkandung didalam tandan segar agar mendekati nisbah C/N tanah. C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh tanaman. C/N kompos yang diinginkan adalah < 20

Kompos merupakan pemanfaatan lain dari tandan kosong setelah melalui proses dekomposisi sehingga terjadi penurunan bobot dan volume dari tandan kosong tanpa mengurangi potensi hara yang terkandung didalamnya. Kompos yang dihasilkan sekitar 20% dari TKS. Setiap periode produksi kompos, JLTZ harus melakukan sampling terhadap kompos yang sudah matang dan mengirimkannya ke Lab untuk dianalisa nutrisinya.

Kompos TKKS dapat dimanfaatkan untuk memupuk semua jenis tanaman. Kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain sebagai berikut :
Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan, membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman, bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama tanaman, merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap kedalam tanah, dapat diaplikasikan pada sembarang musim.

Tandan kelapa sawit yang diubah menjadi kompos tidak hanya mengandung nutrisi tetapi juga mengandung bahan organik lain yang berguna bagi perbaikan struktur organik pada lapisan tanah, terutama pada kondisi tanah tropis. Kompos merupakan sumber Fosfor (P), Kalsium (ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C). Perlu diketahui bahwa pada proses pengomposan TKKS tidak menggunakan cairan asam dan bahan kimia lain sehingga tidak terdapat pencemaran atau polusi. Proses pengomposan pun tidak menghasilkan limbah. berikut Kandungan Hara dari Pupuk Kompos.

Kandungan Hara Kompos (kadar air 60%)
 
No Unsur Hara Rerata %
1 N Nitrogen 3,3
2 P Phosphorus 0,31
3 K Kalium, potassium 2,35
4 Mg Magnesium 0,7

Dosis Aplikasi :
Dosis rekomendasi per pohon Semester I sebanyak 35 kg kompos + 1,0 kg RP, dan Semester II    sebanyak 35 kg kompos

Cara Aplikasi :
Kompos yang sudah matang dimuat dengan Dump-Truck lalu ditimbang di PKS dan diecer di CR serta MR,  Kompos diaplikasikan secara manual dengan diletakkan di antara dua pohon dalam barisan searah jalan rintis, Pupuk RP diaplikasikan merata di atas kompos sesuai dengan dosisnya yang bertujuan untuk menambah hara phosphorus dalam tanah, Seorang mandor bertanggung jawab atas distribusi kompos dan pengawasan aplikasinya.

Waktu Aplikasi :
Kompos yang sudah matang harus segera diaplikasi ke lapang untuk mengurangi kehilangan haranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun