Hama ini sering ditemukan menyerang daun pada tanaman dewasa. Larvanya memiliki 4 pasang bulu panjang di punggung, berwarna kuning pucat, panjangnya bisa mencapai 50 mm. Siklus hidupnya berlangsung 1 ½ bulan. Larva aktif pada pagi dan sore hari. Tingkat populasi kritis 5-10 ekor/pelepah. Larva umumnya berada pada pelepah ke 25. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
DESKRIPSI
Ngengat : dalam dua jenis yang sama terdapat dua bentuk. Sayap depan ngengat jantan berwarna kelabu muda dan lebih gelap pada bagian pinggir, dengan garis coklat; sayap belakang kelabu kekuningan; rentangan sayap 37 mm.
Jenis betina lebih besar, sayap depan berbintik kelabu dan sayap belakang keputihan, rentangan sayap 64 mm.
Ulat : mencapai 50 mm pada akhir masa pertumbuhannya. Memiliki 4 pasang bulu punggung yang panjang dan berwarna kuning pucat, yang merupakan khas jenis ini. Terdapat bulu-bulu pada bagian depan, belakang, dan samping bawah. Warnanya beragam tergantung dari instarnya.
Kepompong : stadia kepompong terjadi pada bagian bawah daun. Krisalis tertutup oleh sutra putih.BIOLOGI
Siklus perkembangannya berlangsung 1,5 bulan ; 8 hari inkubasi telur, 28 hari instar larva dan 9 hari stadia pupa. Ulat lebih lincah pada pagi, sore hari, dan akhir senja, mareka berdiam pada siang hari. Serangan dimulai dari dasar tajuk kemudian pindah kedaun atas. Hama ini dapat mengakibatkan kegundulan yang parah.
TINGKAT POPULASI KRITIS
Pemeriksaan harus dilakukan pada daun ke 25. Tingkat populasi kritis bisa mencapai 5-10 ekor per pelepah daun.
Tehnik Pengendalian hampir sama dengan tehnik pengendalian hama ulat api ataupun ulat kantong, baik cara Chemis, dengan NPV, dan pembiakan predator alaminya.
Pemanfaatan Predator
Predator, sebagai musuh alami utama ulat bulu adalah golongan serangga seperti Sycanus leucomesus, Eocanthecona furcellata, dan Cosmolestes sp. serta golongan laba-laba. Semua stadia predator (kecil hingga dewasa) adalah memangsa (memakan langsung atau mencucuk menghisap) Sycanus leucomesus (Reduviidae) merupakan predator yang cukup aktif untuk juga untuk ulat bulu.Dua jenis lalat Tachnid mengakibatkan jumlah ulat menurun.
Eocanthecona furcellata (Pentatomidae; Asopinae) merupakan predator utama ulat bulu stadia larva tua dengan cara mencucuk dan menyedot cairan ulat bulu Cosmolestes sp. cukup aktif memangsa ulat bulu instar muda
Pemanfaatan Parasitoid
Parasitoid ulat bulu adalah jenis serangga yang memiliki metamorfosis sempurna. Telur diletakkan di dalam tubuh ulat bulu kemudian berkembang menjadi larva yang akan menggerogoti isi tubuh ulat bulu. Beberapa contoh parasitoid ulat bulu adalah Telenomus spp Lalat Chaetexorista javana Bracinidae, Brachymeria lasus, famili Chalcididae, Ichneumonidae, Trichogrammatidae. Tachinidae.
Berbagai mikroorganisme entomopatogen bagi ulat bulu adalah golongan jamur, bakteri dan virus. Metarhizium anisopliae Beauveria bassiana Mikroorganisme entomopatogen lain adalah bakteri Bacillus thuringiensis telah banyak diformulasikan oleh perusahaan pestisida sehingga bersifat aplikabel di lapangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar yang sifatnya membangun