Sabtu, 24 Maret 2018

Parasitoid

PENDAHULUAN
Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. Bila diperlakukan sebagi bentuk parasitisme, istilah nekrotrof kadang-kadang digunakan, meski jarang.

Jenis hubungan ini tampaknya hanya terjadi pada organisme yang memiliki tingkat reproduksi yang cepat, seperti serangga, atau tungau (jarang). Parasitoid juga sering berkembang bersama dengan inangnya. Banyak biolog yang menggunakan istilah parasitoid untuk hanya merujuk pada serangga dengan jenis riwayat hidup seperti ini, namun beberapa orang berpendapat istilah ini mesti digunakan lebih luas untuk mencakup nematoda parasit, kumbang penggerek benih, bakteri dan virus tertentu (mis. bakteriofag) yang semuanya harus menghancurkan inangnya.

Kehidupan parasitoid sangat tergantung pada keberadaan atau populasi hama sebagai inang (density dependent mortality factor), sehingga kehidupan parasitoid dan hama tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu jalinan rantai makanan yang sangat penting dalam agroekosistem. Parasitoid membunuh inang secara perlahan sampai pada akhirnya inang mati. Proses dimana terjadi peristiwa simbiosis antara dua individu dimana salah satu diantaranya menumpang dan makan dengan cara menyedot cairan tubuh dari simbion lain disebut parasitasi (parasitisme).

HUBUNGAN PARASITOID DENGAN INANG
Keberadaan parasitoid sangat tergantung kepada tingkat kepadatan hama sebagai inangnya, sehingga bila populasi hama tinggi, maka biasanya diikuti peningkatan populasi parasitoid. Oleh karena itu, sistem pengendalian hama harus diarahkan pada model pengelolaan hama untuk menjaga keanekaragaman hayati sehingga ekosistem menjadi stabil yang dibangun oleh berbagai jenis makhluk hidup, termasuk serangga hama dan musuh alami.

JENIS JENIS PARASITOID
Ada dua golongan inang parasitoid, yaitu :
Inang definitif, yaitu inang yang dikenal oleh induk parasitoid dan dimanfaatkan oleh parasitoid pra-dewasa (larva).
Contoh : induk Trichogramma sp. memeilih telur hama penggerek padi sebagai inang yang sudah dikenal. Induk dengan insting mampu menentukan inang yang tepat demi kelangsungan hidup keturunan.

Inang Intermediet, yaitu inang yang hanya dipergunakan oleh parasiotid pra-dewasa. Artinya induk parasiotid meletakkan telur disembarang tempat tanpa tahu secara persis inang bagi larvanya.
Contoh: lalat jatiroto (Diatraeophaga striatalis) umumnya meletakkan telur pada lubang gerekan tanpa diketahui apakah ada inangnya (Chilo saccarifagus) di tempat itu.

Berdasarkan Posisi Dalam Menyerang
Ektoparasitoid, yaitu parasitoid yang seluruh daur hidupnya ada di luar tubuh inang (dengan cara menempel pada tubuh inang), setelah menetas lalu mengisap cairan tubuh inang.
Contoh : Campsomeris agilie,  merupakan tabuhan parasitoid yang menyerang uret. Tabuhan masuk ke dalam tanah, uret yang dijumpai lalu disengat dan diracuni (tidak sampai mati). Telurnya lalu diletakkan di luar tubuh uret dan setelah menetas menghisap cairan tubuh uret.

Endoparasitoid, yaitu parasitoid yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuh inangnya.  Ada dua cara kerja dari endoparasitoid :

Parasitoid yang memiliki alat peletak telur (ovipositor) akan memasukkan telurnya ke tubuh inangnya. Selanjutnya sebagian besar dari fase hidupnya (fase aktif : telur dan larva) ada di dalam tubuh inangnya.Telur parasitoid diletakkan induknya di dalam tubuh inang, setelah menetas menjadi larva lalu menjadi pupa tetap di dalam tubuh inang, baru pada fase imago (dewasa) membuat lubang dengan melukai dinding telur inangnya untuk ke luar, kawin dan mengadakan investasi baru.
Untuk parasitoid yang tidak memiliki ovipositor seperti lalat Tachinidae akan meletakkan telurnya di luar tubuh ulat (inang) dan setelah menetas baru masuk ke dalam tubuh ulat.

Berdasarkan Fase Tumbuh Inang yang Diserang
Parasitoid telur adalah parasitoid yang menyerang telur inangnya. Umumnya berstatus sebagai endoparasitoid, walaupun ada yang ekto-parasitoid, terutama pada telur yang diletakkan secara berkelompok. Terdiri atas beberapa familia, yaitu :
Familia Encyrtidae merupakan tabuhan yang menyerang telur dari beberapa jenis serangga dan kutu.
Familia Trichogrammatidae, Contoh : Trichogramma sp.,parasitoid pada Heliothissp. dan Artonasp.

PARASITOID PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Parasitoid yang mempengaruhi tiap tingkat pertumbuhan serangga, dan pemangsa yang menyerang instar larva khususnya, memainkan peranan utama dalam mengedalikan populasi hama serangga, terutama ulat pemakan daun, yang dilihat dari jumlahnya merupakan hama kelapa sawit yang terbesar.

Parasitoid utama lawan hama terbesar kelapa sawit tercantum pada tabel dibawah ini. Beberapa jenis pemangsa yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan perkembangan hama juga tercantum. Dua jenis pemangsa utama adalah Cantheconidea furcellata Wolf(Sejenis kepik Reduviidae). Kedua jenis ini sangat menarik perhatian karena bersifat tak spesifik, tak seperti jenis parasit lain. Mareka menyerang tak hanya ulat pemakan  daun yang hidup di kelapa sawit, tetapi juga menyerang ulat pemakan daun yang hidup dikelapa sawit, yang merusak tanaman pelindung.

Peranan serangga pembantu ini sangat penting. Namun sulit dirasakan karena efektifitasnya hanya dapat dilihat jika tingkat populasi hama masih rendah. Walaupun demikian, jika serangga  yang bermamfaat itu tak ada, kita akan dihadapkan pada gangguan serangan hama pemakan daun secara bertubi-tubi. Kondisi iklim dapat mengakibatkan hama menjadi subur, sehingga parasit tak mampu lagi membasminya dan akibatnya rusaklah keseimbangan.

Dalam kondisi yang demikian, populasi hama dapat dikendalikan dengan menyebarkan penyakit menular, yang biasanya berupa virus. Namun beberapa virus tak akan muncul sampai populasi ulat sudah mencapai tingkat kritis dan sudah mengakibatkan kerusakan yang parah sekali. Ulat yang terjangkit virus akan berhenti makan dan kehilangan warna serta menjadi lemah tak berdaya. Biasanya dalam waktu kurang dari 10 hari seluruh populasi akan dapat dibasmi.

Terkadang jamur juga dapat menekan populasi hama, misalnya jamur Cordyceps yang beraksi pada kepompong Setothosea asigna.

Dalam banyak kasus kita terpaksa menggunakan pengendalian dan pembasmian dengan insektisida. Kita harus memilih insektisida yang mengandung racun terendah yang tidak membahayakan serangga pembantu. Walaupun pada kenyataannya hanya penggunaan yang berulang-ulanglah yang mengakibatkan kemusnahan faunanya pada tanaman kelapa sawit.

Parasit dewasa juga menekan getah beberapa tanaman tertentu, oleh sebab itu harus dilindungi jika kita ingin mempertahankan keseimbangan dan kelestariannya.








Tabel Jenis Jenis Parasit dan Hama yang di parasit dapat di download  Di Sini

Sumber : 
1. http://malikrusydiplanters.blogspot.co.id/2016/10/hama-serangga-pada-kelapa-sawit-dan.html
2. https://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/mengenal-parasitoid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun