Rabu, 31 Januari 2018

Cara Kerja Pestisida/Herbisida


Racun Kontak
Pestisida jenis ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran.  Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap, seperti ulat, kutu daun,  dan semut. Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi, seperti lalat, kutu kebul, dan belalang.

Racun Pernapasan
Cara kerja racun pernapasan hanya ada pada insektisida dan akan bekerja jika terhisap melalui organ pernafasan. Waktu penyemprotan yang paling efektif adalah ketika hama sasaran sedang berada pada puncak aktifitasnya, sehingga dengan pernapasan yang semakin cepat maka semakin banyak pula racun yang dihisap.

Racun Perut/Lambung
Racun dalam pestisida jenis ini akan bekerja jika bagian tanaman yang sudah disemprot termakan oleh hama/serangga sasaran. Beberapa rodentisida dan insektisida bekerja dengan cara ini.

Racun Sistemik
Pestisida jenis ini akan bekerja jika racun yang disemprotkan ke bagian tanaman sudah terserap masuk ke dalam jaringan tanaman baik melalui akar maupun daun sehingga dapat membunuh OPT yang berada di dalam jaringan tanaman, seperti bakteri/fungi. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati kalau sudah memakan atau menghisap cairan tanaman yang sudah menyerap racun. Cairan atau bagian tanaman yang dimakan akan menjadi racun lambung bagi serangga. Racun sistemik sangat cocok untuk mengendalikan serangga penghisap atau serangga yang sulit dikendalikan menggunakan racun kontak.

Herbisida  Purna Tumbuh dan Pra Tumbuh
Pada herbisida purna tumbuh hanya akan bekerja pada bagian tanaman yang sudah memiliki organ sempurna, seperti akar, batang, dan daun. Sedangkan herbisida pra tumbuh akan mematikan biji gulma yang belum berkecambah.

FORMULASI PESTISIDA/HERBISIDA

Sering kita membaca pada label pestisida mempunya kode seperi 240 EC atau 250 g/l dan lain sebainya, berikut ini istilah formulasi pestisda yang sering kita jumpai pada label pestisida yang ada

Water Dispersable Granule (WDG)
Bentuk butiran halus, merupakan formulasi kering yang mudah dilarutkan dalam air. Tetapi formulasi ini dalam air agak kurang stabil sehingga mudah mengendap.

Emulsifiable Concentrate (EC)
Dibentuk dengan mencampurkan bahan aktif pestisida yang hanya larut dalam minyak dengan penambahan emulsi. Dengan demikian bahan aktif yang hanya larut dalam minyak dapat larut dalam air dan membentuk cairan seperti susu. Formulasi ini sangat stabil sehingga tidak dibutuhkan pengadukan berulang-ulang.

Salt Concentrate (SC)
Dibentuk dengan menggabungkan bahan aktif dari turunan (derifatif) garam dengan air. Bersifat cepat larut dan menyebar merata dalam air.

Wettable Powder (WP)
Dibentuk dari bahan aktif dengan daya larut rendah dan mengandung bahan tambahan (filler). Bahan aktif direkatkan pada bahan tambahan dengan bahan perekat.

Granule (G)
Berbentuk butiran padat dengan ukuran bervariasi sehingga formulasi ini mudah ditebarkan. Merupakan campuran antara bahan aktif dengan butiran yang mampu mengikat ion, seperti butiran liat atau vermikulit, atau dengan cara melapisi bahan aktif dengan polimer seperti kapsul.

Ultra Low Volume (ULV)

Formulasi ini berbentuk cair dengan kandungan bahan aktif sangat tinggi. Dirancang untuk disemprotkan dengan alat khusus, yaitu ULV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun