Sabtu, 27 Januari 2018

Herbisida Bahan Aktif Metil Metsufuron


Metil Metsufuron merupakan herbisida pra dan purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk tepung halus yang mudah larut dalam air yang dapat mengendalikan gulma berdaun lebar, dan teki-tekian pada tanaman padi dan tanaman perkebunan. Herbisida  ini merupakan herbisida sistemik dan bersifat selektif. Herbisida ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan gulma pra tumbuh dan awal purna tumbuh. 

Herbisida dengan bahan aktif metsulfuron metil merupakan salah satu herbisida yang mampu mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit. Menurut Sensemen, (2007 herbisida metil metsulfuron termasuk dalam famili Sulfonilurea yang bekerja dengan cara menghambat kerja dari enzim acetolactate synthase (ALS) dan acetohydroxy synthase (AHAS). 

Mekanisme awal herbisida ini bekerja dengan cara menghambat perubahan α ketoglutarate menjadi 2-acetohydroxybutyrate dan piruvat menjadi 2-acetolactate sehingga mengakibatkan rantai cabang asam amino valine, leucine, dan isoleucine tidak dihasilkan (Tomlin, 2009). Tanpa adanya asam amino yang penting ini, maka protein tidak dapat terbentuk dan tumbuhan mengalami kematian. 

Menurut Sastroutomo (1990), pengendalian gulma menggunakan herbisida akan menyebabkan perubahan komunitas gulma. Perubahan jenis gulma yang lebih besar kemungkinan disebabkan oleh adanya tekanan selektifitas yang lebih tinggi dari herbisida yang digunakan. Selain itu, perubahan komunitas gulma juga dapat diakibatkan karena adanya perbedaan tanggapan masing-masing jenis gulma terhadap perlakuan yang diberikan serta adanya pemencaran biji gulma dari daerah sekitar dan tumbuh kembalinya bagian vegetatif yang tersisa dalam tanah 

Gulma yang tumbuh di areal tanaman kelapa sawit umumnya sangat beragam baik jenis maupun spesiesnya. Gulma yang tumbuh ditanaman menghasilkan tidak sebanyak gulma yang tumbuh pada tanaman belum menghasilkan karena semakin sedikitnya intensitas cahaya matahari yang diteruskan kepermukaan tanah 1,32% 

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan gulma antara lain: menurunkan produksi akibat persaingan dalam mengambil unsur hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh; menurunkan kualitas hasil akibat kontaminasi dari bagian-bagian gulma; adanya zat allelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman; merupakan inang hama dan penyakit; mengganggu perairan, dan meningkatkan biaya usaha tani (Jumin, 1991). 

Salah satu pertimbangan penting dalam pemakaian herbisida adalah untuk mendapatkan pengendalian yang selektif, yaitu mematikan gulma tetapi tidak merusak tanaman budidaya. Beberapa kondisi seperti karakteristik tumbuhan, lingkungan, dan jenis herbisida sangat menentukan selektivitas ini. Selektivitas juga sangat erat hubungannya dengan dosis. Pada dosis tertentu suatu herbisida selektif, akan tetapi berubah tidak selektif bila dosis dinaikkan atau diturunkan (Sukman dan Yakup, 1995). Sifat herbisida metil metsulfuron adalah sistemik dan efektif jika diaplikasikan pada gulma yang sudah tumbuh atau masih berhijau daun (post emergence) (Yasin, 1996). Hal ini disebabkan karena translokasinya dalam tumbuhan berlangsung secara simplas melalui jaringan hidup dengan pembuluh utama floem bersamaan dengan translokasi fotosintat (Ross dan Lembi, 1985). 

Beberapa gulma yang mampu dikendalikan oleh herbisida ini antara lain: Monocholria vaginalis (eceng gondok), Cyperus diformis (teki), Echinocloa crusgalli (jajagoan), semanggi serta gulma lain yang tergolong pakis-pakisan. 

Produk berbahan aktif Metil Metsulfuron yang terdaftar di dirjen Prasarana dan sarana pertanian ada kurang lebih 80 produk untuk pertanian dan perkebunan kelapa sawit, berikut  produk yang menggunakan bahan aktif Metil Metsulfuron yang beredar di pasaran 


No Nama Produk Perusahaan Produsen
1 Metalax-M 25 WP PT. Global Agrotech
2 Alphatech 240/5 SL PT. Agrotech Pesticide Industry
3 Alert 20 WG PT. Nathani Indonesia
4 Ali Ron 20 WG CV. Standard
5 Ally 10/10 WP PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
6 Ally 20 WDG PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
7 Ally 20 WP PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
8 Allyplus 77 WP PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
9 Amcofur 20 WP PT. Adil Makmur Fajar
10 Ametron 252 SL PT. Petrokimia Kayaku
11 Amfuron 20 WG PT. Adil Makmur Fajar
12 Amiron-M 20 WG PT. Bioworld Biosciences
13 Amypir Ultra 25/75 SC PT. Bioworld Biosciences
14 Basmirata 15 WP PT. Arysta Lifesciences Tirta
15 BM Metron 20 WG PT. Behn Mayer
16 Bransida 360/10 SL PT. Petrosida Gresik
17 Brush-off 60 WG PT. Agrotani Unggul Lestari
18 Centally Plus 40 WG PT. Centa Brasindo Abadi
19 Comrade 20 WG PT. Artha Wijaya Arumjaya
20 Cyro 24 WG PT. Kresna Bumitama Sejati
21 Divaxone Mix 255 SL* PT. Multi Sarana Indotani
22 Dolgy 20 WG PT. Sinar General Industries
23 Dropping 120/1 SL PT. Centa Brasindo Abadi
24 Enkaron 20 WG PT. Nusamas Kimia Persada
25 Generally 25 WP PT. Sinar General Industries
26 Grimason Plus 200/5 SL PT. Centa Brasindo Abadi
27 Harly 20 WG PT. Timothyndo Jaya Sakti
28 Helli 20 WP PT. Agro Sejahtera
29 Herbimix 45,5 WG PT. Agrotani Unggul Lestari
30 Indamin Plus 77 WP PT. Indagro
31 Jab 20 WG PT. Johny Jaya Makmur
32 Javelin 20 WG PT. Douta Utaman Indonesia
33 Juru 21 WG PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
34 Kenly 20 WG PT. Kenso Indonesia
35 Kill Up 480/1 SL PT. Agrotech Pesticide Industry
36 King AP 220/6 SL PT. Agritech Pesticide Industry
37 Mateno Up 160/6 SL PT. Agrotech Pesticide Industry
38 Medally 20 WG PT. Petrosida Gresik
39 Mekill 24 WG PT. Sinamyang Indonesia
40 Mestila 25 WP CV. Saprotan Utama
41 Metaben 20 WG PT. Pelitasarana Argatama
42 Meta Prima 20 WDG PT. Centa Brasindo Abadi
43 Metafuron 20 WG PT. Nufarm Indonesia
44 Metafuron 20 WP PT. Nufarm Indonesia
45 Metfuron 20 WG Farmcochern Sdn. Bhd
46 Metsul 24 WP PT. Kresna Bumitama Sejati
47 Metsulindo 20 WP PT. Inti Everspring
48 Metsy 20 WG PT. UPL Indonesia
49 Mitsulfuron 20 WG PT. Surat Tani
50 Monitor 20 WG PT. Mio Life Sciences Indonesia
51 New Rondaplus 370/5,5 SL PT. Centa Brasindo Abadi
52 NoxoneMix 308 SL PT. Multi Sarana Indotani
53 Penglaris 240/1 SL PT. Centa Brasindo Abadi
54 Perintis 225/6 SL PT. Centa Brasindo Abadi
55 Pilarquat 135 / 2 SL * PT. Centa Brasindo Abadi
56 Primafuron 20 WG PT. Prima Karya Berjaya
57 Rally 20 WG PT. Petrokimia Kayaku
58 Rally 20 WP PT. Petrokimia Kayaku
59 Rapid 20 WG PT. Biotis Agrindo
60 Rometsol 60 WG PT. Rotam Indonesia
61 Ronda Plus 360/5 SL PT. Centa Brasindo Abadi Chemica
62 Rover 20 WG PT. Tanindo Subur Prima
63 Rover 60 WP PT. Tanindo Intertraco
64 Rover 60 WG PT. Tanindo Intertraco
65 Sahara 20 WG PT. Norrisha Indo Pratama
66 Santafuron 20 WG PT. Santani Sejahtera
67 Setting 120/6 SL PT. Centa Brasindo Abadi
68 Sinarfuron 20 WG PT. Sinar General Industries
69 Sindax 8, 6/1, 8 WP PT. DuPont Agricultura Product Indonesia
70 Sip Up 240/10 SL PT. Petrosida Gresik
71 Trap 20 WP PT. Multikimia Agro Sejahtera
72 Trendy 20 WG PT. Dharma Guna Wibawa
73 Trendy 20 WP PT. Dharma Guna Wibawa
74 US-MSM 20 WG PT. Yanno Agri Science Indonesia
75 Wedgard 20 WG PT. Anugrah Batanghari Sejahtera
76 Weedall 375 SL PT. Behn Meyer Pupuk & Agrokimia
77 Win 20 WG PT. Agricon
78 Win 10 WP PT. Agricon
79 Winson 20 WG PT. Dwiagri Makmur Intertrade
80 Xerly 20 WG PT. Geka Mitra Niaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun