Bahan Aktif Triklopir butoksi etil ester termasuk herbisida sistemik non selektif dan cara kerja Triklopir diabsorbsi oleh daun dan akar, serta di translokasikan ke seluruh jaringan tumbuhan. Triklopir dapat merusak tumbuhan melalui translokasi akar tetapi tidak terlalu efektif. Dalam percobaan laboratorium mengindikasikan bahwa translokasi melalui daun sangat cepat, dimana 90% triklopir butoksi etil ester yang diaplikasikan dapat melakukan penetrasi pada tumbuhan sekitar 12 jam. Triklopir berperan sebagai auksin sintetis, memberikan tumbuhan auksin yang berlebihan sekitar 1000 kali dari yang dibutuhkan tumbuhan, sehingga menggangu keseimbangan hormon dan menggangu pertumbuhan, waktu aplikasi herbisida ini sebaiknya pada saat gulma tumbuh aktif. Pertama kerusakan terjadi di dalam sel-sel tumbuhan kemudian gejala luar akan terlihat. Produksi protein dan etilen meningkat dan sekitar 1 minggu terjadi perubahan bentuk daun menjadi abnormal, terjadi pembengkakan pada batang dan akhirnya tumbuhan mati (Ganapathy, 1997).
Triklopir adalah herbisida sistemik yang bersifat selektif digunakan untuk mengendalikan herba berdaun lebar di padang rumput dan taman. Herbisida tidak menimbulkan dampak buruk pada rumput. Triklopir merupakan herbisida auksin golongan piridin, mematikan gulma berdaun lebar dengan meniru cara kerja hormon auksin, menyebabkan tanaman tidak terkendali pertumbuhannya. Ada dua formulasi dasar yakni, trikopir, garam trietilamina dan butoksi etil ester. Di tanah, kedua formulasi menurunkan ke senyawa induk, asam triklopir. Degradasi terjadi terutama melalui metabolisme mikroba, fotolisis dan hidrolisis (Jhonson et al.. 1995). Triklopir dapat segera didegredasikan oleh mikroorganisme dalam tanah sehingga tidak menimbulkan residu. Rata-rata paruh hidup triklopir dalam tanah adalah 30 hari.
Triklopir butoksi etil ester merupakan herbisida purna tumbuh yang sistemik, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna coklat, untuk mengendalikan semak dan gulma berkayu, berdaun lebar pada tanaman kelapa sawit. Pada perkebunan kelapa sawit herbisida berbahan aktif Trklopir butoksi etil ester sangat efektif untuk memngendalikan gulma Chromolaena odorata, Clidemia hirta, Melastoma malabathricum, Mikania micrantha (Sembuk Rambat), Synedrella nodiflora,
Penyemprotan dilakukan pada saat gulma sedang aktif, saat pagi/cuaca cerah, pada gawangan/areal sekitarnya dimana gulma berkayu tumbuh. Hindari penggunaan pada piringan dimana gulma lunak dan gulma menguntungkan tumbuh.
Produk berbahan aktif Triklopir Butoksi Etil Ester yang terdaftar di dirjen Prasarana dan sarana pertanian ada kurang lebih 32 produk untuk pertanian dan perkebunan kelapa sawit, berikut produk yang menggunakan bahan aktif Triklopir Butoksi Etil Ester yang beredar di Indonesia.
No | Merek Dagang | Pemegang Terdaftar |
1 | Amipyr 600 EC | PT. Bioworld Biosciences |
2 | Amipyr Ultra 25/75 SC | PT. Bioworld Biosciences |
3 | Arbota 480 EC | PT. Multi Sarana Indotani |
4 | Bigalon 680 EC | PT. Multi Sarana Indotani |
5 | Biolon 480 EC | PT. Biotis Agrindo |
6 | BM Tricalon 318 EC | PT. Behn Meyer Pupuk & Agrokimia |
7 | Blast 200 SC | PT. Agricon |
8 | Centalon 480 EC | PT. Centa Brasindo Abadi |
9 | Dalopir 480 EC | PT. Dalzon Chemicals Indonesia |
10 | Dennis 75 WP | PT. Deltagro Mulia Sejati |
11 | Embark 318 EC | PT. Artha Wijaya Arumjaya Manungga |
12 | Equity 75 WP | PT. Dalzon Chemicals Indonesia |
13 | Etron 670 EC | PT. Agricon |
14 | Garlon 306 EC | PT. Dow AgroSciences Indonesia |
15 | Garlon 333 / 17 EW | PT. Dow AgroSciences Indonesia |
16 | Garlon 670 EC | PT. Dow AgroSciences Indonesia |
17 | Glytron 310/49 EC | PT. Nufarm Indonesia |
18 | Goodkill 666 EC | PT. Sinamyang Indonesia |
19 | Invander 310/49 EC | PT. Crop Care Indonesia |
20 | Jotos 490 EC | PT. Petrosida Gresik |
21 | Kenlon 480 EC | PT. Kenso Indonesia |
22 | Kreslon 480 EC | PT. Sari Kresna Kimia |
23 | Nutarlon 670 EC | PT. Crop Care Indonesia |
24 | Revanza 60 SP | PT Dharma Guna Wibawa (info) |
25 | Starlon 665 EC | PT. Nufarm Indonesia |
26 | Tracker 480 EC | PT Delta Giri Wacana (info) |
27 | Triclomax 834 EC | PT Rainbow Agrosciences (info) |
28 | Triester 320 EC | PT. Dharma Guna Wibawa |
29 | Triester 480 EC | PT. Dharma Guna Wibawa |
30 | Trithac 350 EC | Farmcochem, Malaysia |
31 | Tropyr 350 EC | PT. Nathani Indonesia |
32 | Welsa 480 EC | PT.Yamco Agro Science Indonesia |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar yang sifatnya membangun