Selasa, 30 Januari 2018

Gulma Ilalang

Alang-alang atau ilalang (Imperata cylindrica L) adalah tanaman perintis yang sering tumbuh di lahan-lahan kosong maupun di bekas sawah dan ladang. Sayangnya alang-alang juga biasanya menjadi gulma karena tumbuh di perkebunan dan mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya. Tanaman ini bisa hidup dengan baik di daerah-daerah yang banyak mengandung air dan mendapatkan cukup sinar matahari.

Ilalang merupakan tumbuhan rumput yang berbatang lunak dan membulat. Daunnya tipis, bertekstur licin dan diselubungi rambut, serta memiliki warna hijau gelap hingga terang. Sistem perakarannya ditunjang rimpang yang kuat sehingga sulit dicabut. Sedangkan bunga ilalang berwarna putih, berupa bulir majemuk, agak menguncup, dan mudah diterbangkan angin.

Proses perkembangbiakan alang-alang berlangsung sangat cepat. Benih-benihnya gampang sekali diterbangkan angin dan tumbuh menjadi tanaman dewasa. Sementara itu, rimpang ilalang yang juga merupakan bakal tanaman dewasa dapat menembus tanah sampai kedalamanan 1 meter. Hal ini sering mengakibatkan upaya pemberantasan gulma alang-alang tergolong cukup sulit dilakukan.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dikerjakan untuk mengendalikan pertumbuhan alang-alang di perkebunan kelapa sawit!

Manual
Untuk area perkebunan kelapa sawit dengan ukuran yang tidak terlalu luas, upaya pengentasan ilalang secara manual bisa menjadi solusi yang dapat diandalkan. Kelebihan dari metode ini yaitu bersifat ramah lingkungan dan tidak memakan biaya yang cukup besar. Teknik ini dilakukan dengan memotong rimpang ilalang lalu biomasa-nya dikeringkan di atas tanah atau ditimbun di lubang yang cukup dalam. Adapun peralatan yang digunakan meliputi cangkul, sekop, dan garpu.

Mekanis
Secara mekanis, pemberantasan alang-alang menggunakan bantuan traktor. Alternatif lain bisa juga memanfaatkan bajak yang digerakkan oleh tenaga hewan ternak. Walaupun teknik mudah dan cepat, namun tidak memakan waktu yang lama alang-alang bakal tumbuh kembali.

Biologis
Alang-alang tidak akan tumbuh di tempat yang tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sehingga Anda bisa memelihara tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan. Keuntungan lainnya tanaman kacang-kacangan juga dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nitrogen, mencegah erosi, dan menjaga kelembaban tanah. Selain itu, daun dari tanaman ini juga dapat dipakai untuk pakan hewan ternak.

Kimiawi
Karena dapat menimbulkan dampak yang serius bagi lahan budidaya, pengendalian gulma menggunakan metode kimiawi sebaiknya dipilih sebagai opsi terakhir bila cara-cara lain tidak cukup efektif. Bahan kimia yang digunakan berupa herbisida. Dalam penerapannya nanti, Anda wajib mematuhi petunjuk pemakaian dari produk herbisida tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif yang serius.

Merk Herbisida yang beredar di Indonesia yang mempunyai ijin edar ada 13 merek terdaftar yaitu

No Merek Terdaftar Perusahaan
1 Basmilang 480 SL PT. Petrokimia Kayaku
2 Basmirumput 495 CV. Mahakam
3 Basta 150 SL PT. Bayer Indonesia
4 Gesapax 500 SC PT. Syngenta Indonesia
5 Glibas 480 SL PT Wilmar Chemical Industri (info)
6 Glimax 480 SL PT Sentana Adidaya Pratama (info)
7 Kleenup 480 SL PT. Nufarm
8 Mortir 480 SL PT Indagro (info)
9 Roundup 486 SL PT. Nufarm
10 Sanstar 480 SL PT. Santani Sejahtera
11 Smart480 SL PT. Agro Natural
12 Touchup 480 SL PT. Agri Kimia Nusantara
13 Uniquat 276 SL PT UPL Indonesia (info)


Sumber : http://klpswt.blogspot.co.id/2015/12/4-cara-pengendalian-gulma-alang-alang.html (diolah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun