Limbah Sawit dikelompokkan menjadi
dua jenis yaitu limbah perkebunan dan limbah industri. Limbah perkebunan yaitu
sisa-sisa dari proses budidaya kelapa sawit di kebun. Proses tersebut meliputi
penyiapan lahan, pembibitan, penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan dan
peremajaan kelapa sawit. Yang termasuk limbah perkebunan kelapa sawit yaitu
kayu, pelepah dan gulma. Rata-rata setiap hektar perkebunan sawit menyisakan
limbah berupa pelepah sebanyak 12 ton per tahun.
Kelapa
sawit merupakan salah satu jenis komoditi pasar yang menjanjikan di Indonesia.
Hal ini dilihat dari terdapatnya perkebunan sawit yang sangat besar dan luas di
Indonesia. Kondisi ini juga didorong dari beberapa data yang menunjukkan
terjadinya pembukaan lahan besar-besaran yang disulap menjadi perkebunan kelapa
sawit. Harga kelapa sawit cenderung tinggi dan stabil sehingga kelapa sawit
dianggap lebih menguntungkan dibandingkan komoditi pasar lain. Karena skala
budidaya kelapa sawit yang besar di indonesia, Limbah Sawit yang dihasilkan juga
terbilang besar.
Di Indonesia, komoditas kelapa sawit banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Setelah diolah, kelapa sawit akan
menghasilkan minyak sawit yang sering dimanfaatkan untuk beberapa hal berikut :
- Sebagai bahan bakar biodiesel
- Pembuatan minyak goreng
- Dimanfaatkan untuk pembuatan lotion dan cream kulit
- Sebagai pelumas dan oli
- Sebagai bahan pembuatan cat
- Diolah lagi menjadi tembaga
- Pembuatan pasta gigi
- Dan masih banyak lagi
Limbah Kelapa Sawit
Saat proses pengolahannya yang kemudian menghasilkan beberapa
macam kebutuhan, kelapa sawit tentu akan menyisakan sisa-sisa dan residu yang
disebut limbah sawit. Akan tetapi, limbah sawit bisa dikatakan tidak terlalu
berdampak buruk bagi lingkungan. Karena limbah sawit merupakan limbah organik
yang tidak mengandung bahan kimia yang terkenal dapat membahayakan lingkungan.
Maka dai itu, beberapa limbah sawit sering dimanfaatkan untuk keperluan
perkebunan dan peternakan.
Karena tergolong limbah organik, limbah sawit lebih mudah diolah
dan terbilang aman terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah sawit cukup beragam
dan bervariasi. Di bawah ini adalah beberapa manfaat limbah sawit bagi manusia.
Manfaat Limbah Sawit
1. Bahan Pembuatan Pupuk Organik
Manfaat
limbah sawit yang sudah tidak asing lagi adalah sebagai salah satu alternatif
pupuk organik. Setelah buah kelapa sawit diolah menjadi minyak mentah, akan
menyisakan limbah yang sudah kering dan hancur. Dari daging buah sawit sisa
limbah yang didapat berupa fiber (serat kasar) dari hasil perasan dagng buah
sawit, dan inilah yang akan dimanfaatkan sebagai pupuk. Apabila menggunakan
pupuk yang dibuat dari limbah sawit ini, para petani tidak perlu menggantungkan
perkebunannya dari pupuk kimia lagi. Tumbuh-tumbuhan dan produk pertanian yang
memakai pupuk organik sebagai pupuknya akan mempunyai tingkat kesegaran dan
higienitas yang lebih tinggi, karena tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan
kimia. Selain limbah sawit, jenis limbah lain yang dapat digunakan sebagai
pupuk organik yaitu ampas tahu, pohon kelapa dan sabut kelapa.
2. Sebagai bahan pakan ternak
Selain
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, limbah sawit juga dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu alternatif pakan ternak. Limbah sawit yang merupakan sisa
dari pengolahan kelapa sawit memiliki nutrisi yang cukup baik untuk hewan
ternak, seperti sapi, babi dan kambing. Pakan ternak dari limbah sawit
bermanfaat untuk menjaga kualitas hewan ternak. Selain limbah sawit, terdapat
beberapa limbah lain yang dapat digunakan untuk pakan ternak yaitu bonggol
jagung, daun gamal dan eceng gondok.
3. Sebagai bahan pembuatan pulp kertas
ernyata
limbah sawit juga dapat digunakan sebagai bahan dari pulp kertas. Ini tentu
merupakan hal yang baik karena dapat mengurangi ketergantungan impor Indonesia
terhadap bahan dasar dari pembuatan pulp kertas. Pulp kertas yang menggunakan
limbah sawit sebagai bahan dasarnya juga digadang-gadang memiliki kualitas yang
baik. Selain limbah sawit, pembuatan pulp kertas juga dapat menggunakan buah
zuriat, pohon dasar dan limbah tebu.
4. Sebagai arang
Tempurung
dari tanaman sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang, sama seperti batok kelapa.
Batok kelapa yang digunakan sebagai arang dikenal dengan sitilah arang batok.
Pada daerah yang terdapat banyak kebun kelapa sawit, arang dari tempurung
tanaman sawit sudah tidak asing lagi dan telah banyak digunakan. Tempurung dari
batok kelapa sawit memiliki kualitas arang yang bagus dan memiliki harga yang
terjangkau bahkan terilang cukup murah.
Briket arang adalah yang diperoleh dengan membakar biomassa kering
dengan sedikit udara (karbonasi). Biomassa adalah bahan organic yang bersal
dari jasad hidup baik tumbuhan maupun hewan yang biasanya tidak dimanfaatkan
dengan baik dan dianggap sebagai sampah dan sering dimusnakan dengan cara
dibakar, perlu diketahui sumber energy biomassa mempunyai keuntungan antara
lain:
- Energy dapat di manfaatkan secara terus menerus karena sifatnya yang renewable resource.
- Sumber energy ini relative tidak mengandung sulfur, sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagai manan yang terjadi pada bahan bakar fosil.
- Pemanfaatan energy biomassa juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian, peternakan dan perkebunan.
Selama
ini kendala yang dialami pada pembauatn briket dari biomassa yaitu pada
ketersediaan bahan baku yang relative kecil sehingga dibutuhkan sumber biomassa
yang melimpah dan dapat diproduksi secara terus menerus.
Produk
samping dari pengolahan kelapa sawit adalah cangkang sawit yang asalnya dari tempurung
kelapa sawit. Cangkang sawit merupakan bagian paling keras pada komponen yang
terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai
industri pengolahan minyak CPO belum begitu maksimal. Ditinjau dari
karakteristik bahan baku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa biasa,
tempurung kelapa sawit memiliki banyak kemiripan. Perbedaan yang mencolok yaitu
pada kadar abu (ash content) yang biasanya mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan oleh tempurung kelapa dan cangkang kelapa sawit.
Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah industry sawit
yang cukup banyak, serta sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Limbah tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis yang tinggi namun bila dibiarkan
berserakan akan menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Pemafaatan cangkang
kelapa sawit sebagai sumber energy berupa briket arang dapat memberikan
keuntungan secara financial, juga akan membantu didalam pelestarian lingkungan.
Selain itu pada cangkang kelapa sawit juga baik digunakan sebagai arang karena
termasuk bahan berlignoselulosa yang berkadar karbon tinggi dan mempunyai berat
jenis yang lebih tinggi daripada kayu yang mencapai 1,4 g/ml. Sehingga
karakteristik ini memungkinkan bahan tersebut baik untuk dijadikan arang yang mempunyai
energy panas tinggi sebesar 20.093 kJ/Kg.
Pemanfaatan
limbah agaroindustri sebagai bahan baku briket dinilai strategis untuk
mengantikan BBM yang saat ini melambung tinggi seperti minyak tanah yang
sehari-hari digunakan oleh masyarakat ekonomi lemah. Briket yang di hasilkan
dari arang cangkang kelapa sawit ini lebih rama linkungan karena tidak
mengasilkan emisi gas beracun seperti NOx dan SOx.
5. Sebagai perabot rumah tangga
Batang
tanaman sawit yang sudah tidak terpakai telah menjadi limbah, dan kebanyakan
batang tersebut pasti dibuang. Namun ternyata batang dari pohon kelapa sawit
bisa dimanfaatkan menjadi hiasan rumah dan perabotan rumah tangga yang memiliki
nilai ekonomis tinggi. Bahan pembuatan perabot rumah tangga lainnya juga bisa diperoleh
dari kayu akasia, kayu cendana dan timah.
6. Sebagai media perkembangan dari jamur
Saat
panen, buah kelapa sawit akan ditumpuk pada satu wadah untuk kemudian disimpan.
Ketika wadah tempat menyimpan kelapa sawit tersebut mulai kosong dan terdapat
sisa sedikit limbah sawit, maka akan muncul jamur. Jamur yang muncul tersebut
disebut jamur sawit. Tidak disangka, jamur sawit tersebut ternyata dapat
dikonsumsi bahkan memiliki rasa yang enak sehingga mempunyai potensi yang cukup
baik untuk dijual kembali oleh warga sekitarnya. Jensi jamur lain yang dapat
tumbuh pada limbah sawit yaitu jamur kuping, jamur tiram dan jamur merang.
7. Tanah bekas tanaman sawit mengandung unsur hara yang tinggi
Saat tanaman sawit telah dipanen dan pohonnya diambil, lahan bekas
tumbuhnya tanaman sawit tersebut akan kosong. Lahan kosong bekas tanaman sawit
itu mempunyai kandungan unsur hara yang sangat tinggi.
Oleh
para petani, biasanya tanah sisa perkebunan kelapa sawit tersebut seringkali
diambil dalam bentuk pot-pot kecil. Kemudian digunakan sebagai media tanam
untuk menanam bibit tanaman lain atau tanaman bunga. Unsur hara yang terkandung
dalam tanah tersebut terbilang tinggi sehingga membuat tanaman yang tumbuh di
dalamnya menjadi lebih subur dan segar. Selain tanah dari sisa lahan perkebunan
kelapa sawit, kandungan unsur hara yang tinggi juga bisa diperoleh dari pupuk
KCL, abu sekam padi dan serbuk gergaji kayu.
Indonesia
yang merupakan salah satu dari sekian negara produsen sawit terbesar di dunia
sudah saatnya mengupayakan adanya teknologi-teknologi yang dapat berfungsi
untuk meningkatkan nilai guna dari limbah kelapa sawit tersebut. Terlebih lagi
jika mempertimbangkan dampak positif dari limbah sawit untuk kepentingan
lingkungan, mengurangi pencemaran, untuk pembangunan berkelanjutan, serta untuk
menghasilkan sumber energi terbarukan seperti listrik, panas maupun bahan
bakar.
Sekarang ini masih banyak keterbatasan yang dimiliki Indonesia
untuk mengolah limbah sawit. Salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dan dana
investasi untuk dapat menguasai dan mengimplementasi teknologi kemurgi ini. Hal
tersebut menyebabkan pemanfaatan limbah sawit ini hanya sebatas mulsa, pupuk
dan bahan bakar untuk CHP atau kogenerasi.
Itulah
beberapa manfaat penting dari limbah kelapa sawit. Semoga artikel mengenai
manfaat limbah sawit ini bermanfaat bagi Anda, dan dapat memberikan inspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar yang sifatnya membangun