Rabu, 24 Januari 2018

Produk Turunan Minyak Sawit



Industri Minyak sawit adalah salah satu industri yang sangat strategis yang bergerak di sektor pertanian (agro based Industri) dan prospeknya di tujukan untuk pningkatan produksi yang sejalan dengan demand. Industri ini banyak bergerak dan berkembang di negara negara seperti Indonesia, malaysia, dan Thailand, dan saat ini mulai juga di kembangkan di Myanmar, Vietnam dan Phiilipina. 
Prospek perkembangan industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, mengingan banyaknya turunan dari hasil utama yakni CPO (Crude Palm Oil) juga se iring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dari kelapa sawit yang diperoleh dua jenis minyak kasar yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Kernel oil (PKO), proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng juga menghasilkan beberapa hasil sampingan yang bernilai ekonomis tinggi seperti stearin (bahan baku margarine) dan Palm Fatty Acid (PDFA). Didapatnya produksi sampingan ini merupakan salah satu daya tarik investasi di industri minyak goreng dari CPO, disamping minyak goreng yang dihasilkan  (olein) merupakan minyak tak jenuh yang sampai sejauh ini di ketahui baik bagi kesehatan 


Minyak sawit juga digunakan sebagai bahan baku untuk margarine, sabun, kosmetika dan industri berat lainnya seperti, industri kawat, baja, radio, kulit dan industri farmasi. Karena begitu beragamnya  peruntukannya hal ini disebabkan karena keunggulan sifat yang dimilikinya yakni tahan oksidasi dengan tekanan tinggi yang mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, serta mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetika. 
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian dari buah yang diolah adalah daging buahnya yang memnghasilkan minyak mentah (CPO) yang selanjutnya diolah menjadi minyak goreng  dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak sawit dari minyak nabati lainnya adalah harganya relatif murah, rendah kolesterol dan memiliki kandungan karoten yang tinggi. 


Sementara untuk inti sawit diolah menjadi bahan baku berupa palm kernel oil (PKO) yang selanjutnya diolah menjadi produk turunan lainnya seperti bahan baku alkohol, dan industri kimia, untuk ampas dari pengolahan inti sawit berupa bungkil yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak (ayam), dan tempurungnya dapat di gunakan sebagai bahan bakar (briket), maupun untuk pengerasan jalan. 

 
Melalui proses metanolisis dengan menggunakan katalis asam dan basa mampu mengubah limbah pabrik minyak goreng menjadi biodisesel sesuai standar pertamina. Limbah dari minyak goreng lainnya seperti fatty acid (PFAD) atau biasa disebut Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMS) yang selama ini belum banyak termanfaatkan, nilai ekonomi PFAD yang rendah saat ini dapat ditingkatkan menjadi sumber bahan baku nabati sebagai alternatif pengganti diesel yakni biodisesel (metil ester) apalagi harga minyak dunia terus melonjak. Proses pembuatannya menggunakan metanolisis dua tahap yakni proses eterifikasi dengan katalis H2SO4 dan proses tranterifikasi dengan katalis basa yakni NaOH serta rangkaian proses pencucian dengan water boiling secara bertingkat. PFAD tersusun atas asam lemak bebas yang tinggi, sisa dari pengolahan minyak sawit mentah (CPO) dari pabrik minyak goreng dengan susunan kimia asam palmitat, asam stearat dan asam oleat.
Sesuai dengan spesifikasi kebutuhan produk, maka produk CPO dapat diturunkan lagi menjadi
1.   Produk turunan CPO.
Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter Extender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Bio Diesel. Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.

 2.   Poduk Turunan Minyak Inti Sawit.
Dari produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream, Sabun, Detergent, Shampoo dan Kosmetik.


3.   Produk Turunan Oleochemicals kelapa sawit.
Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl Esters, Plastic, Textile Processing, Metal Processing, Lubricants, Emulsifiers, Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food Protective Coatings.
4.   Produk Limbah CPO
Balai Besar Teknologi Energi telah melakukan riset untuk pemanfaatan limbah ini menjadi biodiesel dengan optimasi proses, perbandingan pereaksi dan katalis kemudian melakukan pembuatan biodiesel dari PFAD pada skala laboratorium hingga menguji karakteristiknya dan memaparkannya . Katalis asam H2SO4 dipilih karena harganya lebih murah, memiliki reaktivitas yang baik, mudah dicuci, dan memiliki tingkat korosivitas yang rendah sedangkan katalis basa dipilih NaOH karena murah, tersedia dalam padatan, mudah larut dalam metanol dan air serta memiliki reaktivitas yang baik.  Dengan proses ini diperoleh biodiesel yang mengandung kadar asam lemak bebas yang tinggi serta berbentuk padat dengan kualitas yang memenuhi standar dan aman bagi mesin diesel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun