Jumat, 02 Februari 2018

Peluang Bisnis Industri CPO di Indonesia


Perkembangan pesat perkebunan kelapa sawit dimulai pada akhir tahun 1980an, ketika perkebunan besar swasta (PBS) mulai masuk ke sektor perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit dalam jumlah besar. Sebelumnya perkebunan kelapa sawit didominasi oleh perkebunan milik negara (PBN).

Sejalan dengan harga Crude Palm Oil yang terus meningkat maka selain perkebunan swasta besar, maka petani kecil mulai menanam kelapa sawit. Semula kebun sawit milik rakyat dibangun dalam skema inti plasma dengan perkebunan besar baik swasta maupun milik negara sebagai inti, namun kemudian perkebunan rakyat (PR) semakin berkembang diluar skema inti plasma.

Saat ini Perkebunan Besar Swasta mendominasi luas areal perkebunan sawit di Indonesia. Pada tahun 2015 menurut kajian Global Mapindo dari total areal perkebunan kelapa sawit nasional seluas sebesar 51,86 persen diusahakan oleh perkebunan besar swasta (PBS), dan 41,42 persen diusahakan oleh perkebunan rakyat (PR) dan selebihnya  sebesar 6,72 persen  adalah milik Perkebunan Negara (PBN)

Hingga tahun 2015 dari total areal tanam, tersebut untuk perkebunan rakyat pada tanaman menghasilkan sudah mencapai 71,95 persen dari total areal tanamnya, dan PBN 78,04 persen luas areal TM nya dibandingkan areal konsesinya, sementara untuk perkebunan swasta besar, sudah mencapai 4,58 juta hektar, dan dari luas areal tadi sudah mencapai 77,25 persen adalah tanaman yang sudah menghasilkan dan sepanjang 15 tahun terakhir pada periode tahun 2000 hingga tahun 2015 pertumbuhan luas areal perkebunan kelapa sawit di dominasi oleh perkebunan besar swasta dengan tingkat pertumbuhan cukup baik  dan pertumbuhan perkebunan Rakyat hanya cukup rendah, sementara perkebunan negara pertumbuhannya hampir sama denganperkebunan swasta nasional.

Rata rata produksi TBS selama 5 tahun terakhir di dominasi oleh perkebunan Swasta dengan tingkat produksi 53,27 persen dari total produksi TBS nasional, dan perkebunan rakyat menghasilkan 39,16 persen, serta perkebunan negara hanya 7,57 persen dari produksi TBS rata rata produksi TBS nasional, begitu juga untuk produksi CPO nya masih di dominasi produksi wilayah pulau sumatera dengan menyumbang produksi sebesar 72,19 persen dari produksi TBS nasional

Dalam Studi ini dibahas dalam 9 bab yang disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami, masing masing bab mengupas materi yang disajikan yakni

Bab 1.    Membahas tentang pendahuluan dan latar belakang penulisan studi ini yakni perkembangan luas perkebunan kelapa sawit mulai dari tahun 1968 hingga tahun 2015, baik itu perkebunan rakyat, perkebunan Negara dan Perkebunan Swasta Nasional, ruang lingkup studi dan juga methodologi penulisan.

Bab 2. Deskripsi Tanaman Kalapa Sawit, Sejarah dan Produk Turunannya, dalam bab ini dibahas tentang deskripsi tanaman kelapa sawit sebagai tambahan pengenalan bagi pembaca agar lebih memahami tentang tanaman kelapa sawit yang meliputi tanaman kelapa sawit, umur tanaman,  lingkungan tumbuh serta produktifitas tanaman. Dalam pembahasan Sejarah tanaman sawit di indonesia yakni asal muasal tanaman kelapa sawit, pertama kali dikembangkan di indonesia serta pengembangan benih dari origin aslinya. Produk turunan CPO disini dibahas secara ringkas produk yang dapat dihasilkan dari Crude Palm Oil (CPO), maupun dari PKO (Palm Kernel Oil).

Bab 3.  Pelaku Industri Kelapa Sawit Indonesia, membahas peran serta perkebunan dari sudut pengusahaan nya, seperti perkebunan rakyat, perkebunan negara, dan perkebunan swasta nasional, seperti luas areal tanam, baik tanaman menghasilkan maupun tanaman belum menghasilkan, data ditampilkan dalam 15 tahun terakhir, penyebaran luas areal tanam per wilayah dan propinsi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, produksi tandan buah segar per wilayah dan propinsi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, serta produksi CPO dan Palm Kernel dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Dalam bab ini juga dibahas profil pelaku bisnis terbesar dalam dunia perkebunan kelapa sawit seperti PTPN antara lain PTPN 1 hingga PTPN  XIV dan perkebunan Swasta Nasional dengan mengambil 10 besar antara lain Astra Agro Lestari, Minamas Grup, Salim Ivomas Pratama, Sampurna Agro, hingga perusahaan sebesar Wilmar Grup, profil pelaku usaha tersebut dibahas lengkap dengan anak perusahaan nya sebaran areal kerjanya dan dengan luas areal HGU nya serta kapasitas olah pabrik Kelapa Sawitnya, juga di analisa produksi TBS, Produksi CPO dan Kernel nya serta produktivitasnya (CPO Extraction Rate, PKO Ectraction Rata) dan lain sebagainya.

Bab 4. Perkembangan Ekspor Kelapa Sawit Indonesia, yang mengupas tentang peluang ekspor CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) Indonesia, serta perbandingan produksi minyak sawit indonesia baik produksi CPO dan PKO yang dipisahkan berbanding dengan Produksi dari Malaysia sejak tahun 1964, dalam bab ini juga dibahas  tentang perkembangan ekspor minyak sawit indonesia (CPO dan PKO) dengan menampilkan data 15 tahun terakhir mulai tahun 2000 hingga tahun 2015, besarnya volume ekspor CPO dan PKO indonesia dan nilai atau value ekspor dalam indonesia dalam US$ yang didapat dari kegiatan ekspor minyak sawit tersebut. Juga dibahas tentang perkembangan harga CPO dan PKO dunia dari tahun ke tahun dimulai dari tahun 1996 hingga tahun 2015, selain itu juga dibahas tujuan ekspor minyak sawit indonesia ke negara tujuan ekspor, baik volume ekspor maupun nilai ekspor nya, sehingga jelas kemana saja tujuan ekspor minyak sawit indonesia selama ini data ditampilkan dalam 5 tahun terakhir.

Bab 5. Perkembangan Impor Minyak Kelapa Sawit Indonesia,  tidak banyak yang bisa dikupas dari impor minyak sawit indonesia, seperti diketahui Indonesia adalah negera terbesar produksi CPO dunia, dalam bab ini juga dibahas volume dan nilai impor dalam US$ minyak sawit indonesia dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, juga dibahas dari negara mana saja asal impor minyak sawit indonesia selama ini.

Bab 6 Konsumsi Minyak Sawit Dalam Negeri, bahasan utama dalam bab ini adalah perkembangan konsumsi minyak sawit dalam negeri baik CPO maupun PKO dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, yang paling utama dalam bab ini adalah mengupas kebutuhan konsumsi minyak sawit dalam sektor industri turunannya berapa besar kebutuhan CPO baku untuk menghasilkan produk turunanna seperti untuk industri pangan antara lain untuk minyak goreng, margarine juga hasil produksi dan pelaku usaha yang bergerak dibidangnya, selain untuk pangan juga untuk industri non pangan antara lain untuk industri oleo chemical, industri sabun dan ditergen, juga industi biodiesel.

Bab 7. Prospek Pasar Minyak Sawit Dunia, dalam  bab ini mengupas potensi produksi minyak sawit dunia dalam 10 tahun terakhir dengan menampilkan 5 produsen utama penghasil minyak sawit dunia dilengkapi dengan grafik perkembangannya beserta kontribusinya dalam perkembangan produksi minyak sawit dunia, juga dibahas tentang perkembangan minyak nabati dunia yang terdiri dari 13 jenis minyak nabati dunia dan pengaruhnya terhadap produksi minyak sawit dunia, dan juga kontribusi minyak nabati dunia bagi konsumsi minyak nabati dunia. Juga dibahas berapa besar konsumsi dunia terhadap minyak nabati, juga berapa besar peran minyak sawit dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia, juga negara negara yang mengkonsumsi minyak nabati terbesar.

Bab 8. Proyeksi Potensi Produksi dan Prospek Industri Berbasis CPO dan Turunannya tahun 2016  2020, bab ini terdiri dari 9 halaman, membahas proyeksi dalam 5 tahun kedepan, dan dengan mengunakan data data yang ada 10 tahun sebelumnya, dan dengan menggunakan pendekatan pertumbuhan rata rata dengan menggunakan methode mathematika maka dibuatlah proyeksi perkembangannya antara lain proyeksi perkembangan dan prospek penambahan luas areal tanam berdasarkan dari pengusahaannya yakni perkebunan Rakyat, Perkebunan Negara, dan Perkebunan Swasta Nasional, juga dibahas tentang prospek dan potensi produksi minyak sawit indonesia dalam satu tabulasi yang sempurna dimana ditampilkan luas areal tanam, produksi, serta produktivitasnya baik CPO dan PKO, juga proyeksi konsumsi minyak sawit indonesia secara umum juga proyeksi kebutuhan bahan baku bagi industri turunannya juga produksi hasil industri turunan tersebut.

Bab 9. Kesimpulan, bab ini menampilkan kesimpulan dari studi dan hasil bahasan pada bab bab sebelumnya, secara umum dari studi ini adalah memberi informasi kepada pembaca tentang luas areal tanam kelapa sawit,  produksi CPO dan PKO, para pelaku usaha, juga ekspor dan impor, serta konsumsi dan penggunaannya untuk industri turunnnya

Dan dalam studi ini juga secara ringkas di simpulkan total Produksi CPO dan PKO nasional dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, baik dari perkebunan rakyat perkebunan negara maupun perkebunan swasta nasional yang cukup signifikan perannya juga dikupas dalam studi ini, disamping itu juga persolanan OER (rendemen CPO) rata rata masih rendah jugapersoalan KER yang juga masih rendah baik bagi perkebunan Rakyat, Perkebunan Negara dan Perkebunan Swasta Nasional

    Berdasarkan kajian Global Mapindo, walaupun saat ini untuk membuka lahan baru sudah dibatasi dengan aturan moratorium yang di keluarkan oleh pemerintah tentang pembukaan areal baru untuk perkebunan, tetapi industri kelapa sawit akan terus bergeliat dan semakin meningkat, hal ini terkait masih luasnya areal yang belum ditanami oleh para pelaku bisnis kelapa sawit terutama perkebunan besar, seperti Astra Agro Lestri, SMART, Wilmar Internasional, dan lainnya, juga pengawasan terhadap yeild produksi TBS yang harus ditingkat kan lagi dengan mengcau standardisasi yield panen TBS perhektar sekitar 24 ton per hektar, yang sementara ini yield per hektarnya belum mampu mencapai angka ideal yang diharapkan, dan semua itu disajikan dalam bahasan dan kajian ada pada buku studi Peluang Bisnis Industri Kelapa Sawit dan Produk Turunannya di Indonesia Tahun 2016 - 2020, secara lengkap baik dalam bentuk tabulasi maupun grafik dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Peluang bisnis disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan bagi para stake holder dan para pemegang kebjakan di perusahaan untuk melihat seberapa besar peluang bisnis Industri perkebunan kelapa sawit, dari hulu ke hilir, selengkapnya dalam buku studi   PELUANG BISNIS INDUSTRI KELAPA SAWIT DAN PRODUK TURUNANNYA DI INDONESIA TAHUN 2016 - 2020 dapat menghubungi kami via email eddiepurwanto96@gmail.com dengan harga kami tawarkan US$ 600 dan dalam bahasa Inggris "Bussines Opportunity on Palm Oil Industry and Its Derivatives" kami tawarkan US$660


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar yang sifatnya membangun